TAMAN
Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) didirikan sebagai kawasan konservasi gajah sumatera. Kawasan ini merupakan salah satu kantong gajah sumatera yang ada di Riau. Harimau sumatera adalah satwa yang dulu juga sering dijumpai di kawasan ini. TNTN kaya akan keanekaragaman hayati.
Berada di daerah yang cukup landai dengan tanah mineral, kawasan ini ibarat gula yang banyak didatangi oleh semut. Akibatnya luas kawasan hutan di kawasan ini cenderung berkurang dari tahun ke tahun. Kebakaran hutan juga kerap terjadi di TNTN.
Gajah memiliki wilayah jelajah yang akan dilewati secara berkala. Bila wilayah jelajahnya beralih menjadi perkampungan atau perkebunan, maka tidak bisa dihindari terjadinya konflik antara satwa tambun ini dengan manusia. Untuk itu perlu adanya mitigasi konflik.
Sebagai kawasan konservasi, keberadaan dan lestarian TNTN perlu dijaga. Peran serta seluruh lapisan masyarakat dibutuhkan untuk upaya tersebut. Yayasan Taman Nasional Tesso Nilo (YTNTN) menjadi satu entitas yang concern terhadap pelestarian kawasan dan konservasi gajah sumatera di TNTN.
TNTN secara resmi dikelola oleh UPT KLHK, Balai Taman Nasional Tesso Nilo (BTNTN). YTNTN merupakan lembaga supporting, walaupun lembaga ini lebih dulu didirikan.
Sejarah pendirian YTNT pada 2004 berawal dari munculnya inisiatif untuk menjadikan kawasan Tesso Nilo sebagai Taman Nasional. Tesso Nilo pasa saat itu memiliki dua spesies kunci yang hampir punah yaitu harimau sumatera dan gajah sumatera. Dan kawasan tersebut masih dikuasai oleh perusahaan HPH.
“Atas inisiatif teman-teman, kawasan tersebut didorong untuk dibentuk kawasan konservasi. Bentuknya terserah, bisa suaka margasatwa atau taman nasional,” kata Yuliantoni, Direktur YTNTN, Rabu (15/2/2023).
Ingin mengetahui sejarah TNTN lebih jauh dan apa saja yang dikerjakan oleh YTNTN? Simak Bentala Pondcast ini hingga selesai. *
Host: Ahmad Fitri
Videografer: Hermawan Hariadi
Editor: Hermawan Hariadi
Produser: Winahyu Dwi Utami