MINAS – Sebanyak 10.000 ekor bibit ikan baung dan 20 ekor udang galah berukuran 1 kg dilepaskan ke Danau Sultan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Minas, Riau, Sabtu (10/06/2023). Pelepasan bibit ikan dilakukan oleh sejumlah karyawan PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) dan Unit Pelaksana Teknis Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (UPT KPHP) dalam rangka merayakan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2023.
Tema kegiatan yang diangkat adalah Konservasi Sungai dan Danau Melalui Aksi Bersih-bersih dan Restocking Ikan Air Tawar. Bekerjasama dengan Yayasan Hutanriau, acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan di dua lokasi berbeda.
Direktur Yayasan Hutan Riau, Widya Astuti mengatakan, setelah kegiatan pertama di Danau Sultan, selanjutnya merupakan kegiatan bakti sosial di Desa Lubuk Bigau, Kecamatan Kiri Hulu, Kabupaten Kampar pada 16-18 Juni 2023 mendatang.
“Acaranya hampir sama, yaitu kegiatan bersih-bersih sungai. Kita melepasliarkan ikan air tawar ke sungai-sungai dalam rangka konservasi sungai,” kata Widya.
Kegiatan bersih sungai dan melepaskan bibit ikan diharapkan dapat mendukung pemulihan ekosistem sungai dan tanaman di sekitar wilayah konservasi dan Desa Lubuk Bigau.
Ada souvenir yang dibagikan di acara tersebut yang merupakan produk Unit Usaha Kecil Menengah (UMKM) lokal. Diantaranya berupa sabun daun kelor dari UMKM Dapur Aru Kampar serta Balsem Serai Wangi produksi Pemuda Desa Lubuk Bigau, binaan Yayasan Hutan Riau.
“Ini adalah bagian dari kontribusi kita dalam mendukung UMKM yang ada di Provinsi Riau,” imbuh Widaya.
General Manager PLN UIP Sumbagteng, I Njoman Surjana mengatakan, program kegiatan PLN Peduli tersebut merupakan tanggungjawab sosial lingkungan dari PLN.
“Ini sebagai bukti komitmen dari PLN UIP Sumbagteng. Disamping membangun infrastruktur ketenagalistrikan, kami juga menjaga kelestarian lingkungan tempat tinggal dengan menjaga aliran sungai dan danau sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya,” ungkap Njoman.
Kepala UPT KPHP Minas Tahura, Matnuril menyampaikan, pihaknya sangat mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh PLN UIP Sumbagteng.
“Kami sangat mendukung kolaborasi ini. Apa yang dilakukan teman-temen Hutan Riau dengan dukungan dari PLN menjadi momentum bagi kami pengelola kawasan ini untuk mengimplementasikan kepedulian kita terhadap lingkungan ini,” ungkapnya.
Matnuril berharap, kegiatan tersebut dapat berlanjut guna mempertahankan kondisi kawasan hutan di wilayah Tahura.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, Setyo Widodo mengakui bahwa Tahura Sultan Syarif Hasyim belum menjadi tujuan wisata popular.
“Tahura ini belum dikenal. Di sini kita masih mempunyai miniatur hutan tropis. Sangat sayang bila masyarakat tidak tahu potensi yang bisa kita manfaatkan,” ujarnya.
“Kita perlu mengenalkan Tahura ini kepada khalayak ramai. Sesungguhnya tempat ini mempunyai potonsi yang sangat besar dari sisi pendidikan, penelitian dan juga tempat rekreasi,” tambahnya. (Anggun)