BentalaNews.id
  • Hutan & Lahan
  • Bahari
  • Iklim & Energi
  • Ragam Hayati
  • Society
  • Urban
  • Wisata
  • PODCASTHOT ISSUE
    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

  • Video
    Energi Bersih Harus Bebas Polutan

    Energi Bersih Harus Bebas Polutan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    BPDAS Indragiri Rokan Beri Bibit Bersertifikat Gratis

    BPDAS Indragiri Rokan Beri Bibit Bersertifikat Gratis

No Result
View All Result
BentalaNews.id
  • Hutan & Lahan
  • Bahari
  • Iklim & Energi
  • Ragam Hayati
  • Society
  • Urban
  • Wisata
  • PODCASTHOT ISSUE
    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

  • Video
    Energi Bersih Harus Bebas Polutan

    Energi Bersih Harus Bebas Polutan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    KPA EMC2 Dukung Pelestarian Lingkungan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Dulu Ada Dua Spesies Kunci di TNTN

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    Bumi Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Mari Menanam Pohon!

    BPDAS Indragiri Rokan Beri Bibit Bersertifikat Gratis

    BPDAS Indragiri Rokan Beri Bibit Bersertifikat Gratis

No Result
View All Result
BentalaNews.id
No Result
View All Result
  • Hutan & Lahan
  • Bahari
  • Iklim & Energi
  • Ragam Hayati
  • Society
  • Urban
  • Wisata
  • PODCAST
  • Video

Koral Tolak Penangkapan Ikan Terukur Versi KKP

16/03/2022
in Aksi
Reading Time: 3 mins read
A A
0
Ilustrasi. Foto: WD Utami

Ilustrasi. Foto: WD Utami

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan ke WA

JAKARTA – Koalisi NGO untuk Perikanan dan Kelautan Berkelanjutan (Koral) menolak penerapan sistem kontrak yang tercantum dalam kebijakan Penangkapan Ikan Terukur versi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Aturan baru itu mendegradasi peran negara karena menjadi sejajar dengan pelaku usaha perikanan. Beleid baru itu diketahui masih digodok dan perlu mendapatkan pandangan akhir dari Presiden.

Penolakan disampaikan secara langsung oleh Koral kepada Dirjen Perikanan Tangkap KKP dalam pertemuan yang dilaksanakan secara hibrid pada Senin, 14 Maret 2022.

Mekanisme Sistem Kontrak, tertuang dalam rancangan kebijakan Penangkapan Terukur yang berasal dari kegiatan pemanfaatan sumber daya perikanan dengan ‘Sistem Kontrak’. Pada rancangan kebijakan tersebut, Sistem Kontrak diartikan sebagai kerja sama pemanfaatan sumber daya ikan antara KKP dengan badan usaha di zona tertentu dalam jangka waktu dan persyaratan tertentu, dengan durasi kontrak selama 15 tahun dan dapat diperpanjang satu kali. Dengan adanya potensi perpanjangan tersebut pelaku usaha bisa mengeksploitasi sumber daya alam di perairan Indonesia selama 30 tahun.

“Alih-alih memaksakan penerbitan Kebijakan Penangkapan Ikan secara terukur lewat sistem kontrak, KKP seharusnya fokus menuntaskan beberapa persoalan utama, seperti membangun kebijakan pemulihan semua stok kelompok jenis ikan di semua WPP yang mengalami overfishing dan menyusun skema kebijakan penyelamatan wilayah pesisir, perikanan, dan kelautan guna merespon dampak buruk krisis iklim yang dapat berakibat kepada ketahanan pangan,” kata Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Eksekutif Nasional Walhi, Parid Ridwanuddin melalui siaran pers yang diterima Redaksi bentalanews.id, Selasa (15/03).

Laporan terbaru Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang terbit pada 28 Februari 2022 menyebutkan peningkatan suhu akan memaksa ikan berpindah dari wilayah tropis, mengurangi pendapatan nelayan tradisional dan atau nelayan skala kecil di Indonesia sebesar 24 persen. Kebijakan penangkapan ikan terukur yang menyetarakan nelayan kecil dengan pelaku usaha akan membuat perekonomian nelayan tradisional semakin terpuruk dengan sulitnya mendapatkan ikan di laut.

KKP harus menjalankan mandat UU No. 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam, yakni kewajiban untuk menyusun skema perlindungan dan pemberdayaan nelayan tradisional, dalam hal menyediakan prasarana usaha perikanan, kemudahan memperoleh sarana usaha perikanan, jaminan kepastian usaha dan lain sebagainya.

Selain itu perlu memperkuat perlindungan nelayan tradisional karena acap berhadapan dengan berbagai praktik perampasan ruang hidup dan ruang kelola dalam bentuk proyek reklamasi pesisir, pertambangan laut, industri pariwisata, pembangunan smelter nikel, PLTU batu bara, dan lain sebagainya. Itu sebab, Koral menuntut komitmen pemerintah untuk segera menyelesaikan perampasan ruang hidup nelayan tradisional.
Hasil analisis Koral berdasarkan sensus ekonomi BPS (2016), terlihat bahwa suplai ikan nasional 98,88% berasal dari dalam negeri. Rantai pasok pangan perikanan domestik sangat bergantung kepada kelompok nelayan, koperasi nelayan dan usaha perorangan.

“Hal yang perlu diperhatikan adalah dampak dari suatu kebijakan bersifat lintas sektor. Jika kebijakan perikanan terukur diberlakukan dan nelayan kecil tidak mendapatkan kuota penangkapan, praktis akan mengganggu rantai pasok ikan,” ungkap Suhana, Wakil Sekretaris Pandu Laut.
Koral juga menyoroti upaya penegakan HAM di Pelabuhan Benjina. Pemerintah diminta untuk berhati-hati dalam pemberian izin pengelolaannya sebagai pelabuhan perikanan karena dapat menjadi ancaman bagi pasar ikan Indonesia.

BACA JUGA

Alih Fungsi 20,6 Juta Ha Hutan, Ganggu Komitmen Perubahan Iklim

Alih Fungsi 20,6 Juta Ha Hutan, Ganggu Komitmen Perubahan Iklim

22/01/2025
Inggris Dukung Negara yang Ada di Garis Depan Krisis Iklim

Inggris Dukung Negara yang Ada di Garis Depan Krisis Iklim

28/11/2024

“Kita tahu yang pertama kali membongkar kasus pelanggaran HAM di Benjina adalah media asing kemudians mendapat perhatian internasional hingga kini. Sangat disayangkan, KKP mengembalikan pengelolaan Pelabuhan Benjina kepada pihak yang sama, walaupun namanya perusahaannya sudah berganti. Kejadian serupa berpotensi terjadi kembali jika sistem kontrak ini dijalankan,” terang Direktur Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Fadilla Octaviani.

Pada 3 Desember 2020, Presiden Joko Widodo telah menandatangani dokumen ”Transformations for a Sustainable Ocean Economy: A Vision for Protection, Production, and Prosperity”. Dokumen ini merupakan bukti Pemerintah Indonesia untuk melakukan perlindungan ekosistem yang efektif, produksi atau pemanfaatan ekonomi kelautan secara berkelanjutan, dan penyejahteraan atau pendistribusian manfaat untuk rakyat secara merata.

Penangkapan ikan dengan kapal yang besar dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan akan mengancam kesehatan dan keberlanjutan dari ekosistem laut yang bertentangan dengan prinsip protect effectively. Ketiadaan data akurat terkait stok sumber daya ikan akan terus memperparah kondisi stok sumber daya ikan yang telah dinyatakan fully and over-exploited yang bertentangan prinsip produce sustainably. Tidak diutamakannya nelayan kecil dalam perhitungan kuota akan menyebabkan kompetisi yang tidak adil dan ketidakmerataan kesejahteraan manfaat dari hasil laut, dan ini bertentangan dengan prinsip prosper equitably. Hal ini akan diperparah dengan terus meningkatnya ancaman IUU Fishing yang mengancam kedaulatan dan hak berdaulat Indonesia.

“Untuk itu, Koral menegaskan, pemerintah untuk tidak terburu-buru menerbitkan sebuah aturan yang sebenarnya masih membutuhkan banyak kajian, termasuk persiapan infrastruktur dan sistem pengawasan yang lebih akurat. Rencana kebijakan ini sarat masalah dan rawan menimbulkan konflik sosial-ekonomi serta memicu penjarahan sumber daya ikan karena integritas dan kapasitas pengawasan yang lemah. Perlu prakondisi yang mendalam dan penyiapan infrastruktur, dan ujicoba sistematis untuk belajar sebelum suatu kebijakan ditetapkan secara permanen. Prinsip kehatian-hatian perlu diprioritaskan,” tutup Parid.

Lembaga yang tergabung dalam Koral ini antara lain Destructive Fishing Watch (DFW), EcoNusa, Greenpeace Indonesia, Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI), Indonesian Center for Environmental Law (ICEL), Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Pandu Laut Nusantara, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dan Yayasan Terangi. (rls)

Related

Tags: eco nusagreenpeaceICELkebijakan penangkapan ikanKementerian KKPKKPKORALpenangkapan ikan terukurwalhi
ShareTweetSend
Previous Post

Pulau Rupat Terbebani Izin, Ancaman Bagi Ekosistem

Next Post

Potret Pesisir Pantai Desa Centai Pulau Merbau

ArtikelMenarik

PLTMh Batu Songgan Inspirasi Pengelolaan Listrik Berbasis Masyarakat di Riau
Aksi

PLTMh Batu Songgan Inspirasi Pengelolaan Listrik Berbasis Masyarakat di Riau

21/10/2023
Walhi: Hutan Halmahera Tengah Berkurang 798 Ha Lantaran Tambang Nikel
Hutan & Lahan

Walhi: Hutan Halmahera Tengah Berkurang 798 Ha Lantaran Tambang Nikel

11/06/2023
Proyek IKN akan Memunculkan Dampak Ekologi dan Sosial
Society

Proyek IKN akan Memunculkan Dampak Ekologi dan Sosial

02/04/2022
Pulau Rupat Terbebani Izin, Ancaman Bagi Ekosistem
Bahari

Pulau Rupat Terbebani Izin, Ancaman Bagi Ekosistem

14/02/2022
Next Post

Potret Pesisir Pantai Desa Centai Pulau Merbau

Petani madu kelulut di Kampung Rempak, Kabupaten Siak ini sudah memulai usaha sejak 2017. Manfaat secara ekonomi sudah dirasakannya dan berkomitmen untuk terus mengembangkannya. Foto: Hermawan Hariadi

Budidaya Lebah Kelulut di Pekarangan Rumah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • SYARAT & KETENTUAN
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • MEDIA KIT

© 2021 - BentalaNews.ID with ❤️

No Result
View All Result
  • Hutan & Lahan
  • Bahari
  • Iklim & Energi
  • Keanekaragaman Hayati
  • Society
  • Urban
  • Wisata
  • PODCAST
  • Video
  • Rubrik
    • Aksi
    • Resensi
  • Salindia

©2021 BentalaNews.id

Website ini menggunakan cookies. Dengan terus menggunakan situs web ini, Anda memberikan persetujuan terhadap penggunaan cookie ini. Kunjungi Syarat dan Ketentuan.